Minggu, 08 Oktober 2017

Review Buku: Gerbang Dialog Danur

 

“ Ketika penciumanku tertutup,
sedangkan mata hati
terbuka lebar untuk mereka
yang kalian sebut. Hantu.”
-Risa Saraswati.

-----------------------------------------------------------------

     
     Buku ini berjudul " Gerbang Dialog Danur", yang merupakan re-cover dari novel dengan judul yang sama yaitu "DANUR", dan memiliki tebal 223 halaman dan diterbitkan oleh bukune. Buku ini ditulis oleh seorang perempuan bernama Risa Saraswati, yang merupakan tokoh utama dalam novel ini. Alasan saya membeli buku ini tentunya karena Risa Saraswati sendiri adalah idola saya, juga karena blurb (tulisan di belakang cover) yang menarik saya untuk membaca. 

     Novel ini menceritakan tentang seorang Risa Saraswati  yang mempunyai 5 sahabat hantu anak-anak Belanda bernama Peter, Hendrick, Hans, William, dan Janshen. Saat itu usianya masih 8 tahun. Awalnya, Risa tidak sadar kalau teman-temannya adalah hantu. Pertemuan pertama kali mereka yaitu pada saat Risa duduk di sekolah dasar. Risa dibully oleh teman-temannya, hal itu membuat Risa menangis dan enggan bersekolah. Akhirnya Risa pun beranjak  ke loteng rumah neneknya dan hanya bisa menangis sambil merindukan Ayah, Ibu, dan adik kecilnya, Riana Rizki yang tidak tinggal bersama Risa. Tiba--tiba ada  seorang anak kecil yang memanggil namanya, anak kecil itu bernama Peter. Dia adalah sahabat pertama Risa yang mengaku sebagai tetangga komplek sebelah. Begitulah awal Risa mengenal para sahabatnya, hingga kemudian ia mengenal Hendrick, Hans, William,  dan Janshen. 

 

" Abdi teh ayeuna gaduh hiji boneka ♬. 
Teu kinten saena, sareng lucuna ♬. 
Ku abdi dierokan ♬ . 
Erokna sae pisan ♬. 
Cing mangga tingali boneka abdi ♬."

 

     Suatu hari, Peter, Hendrick, Hans, William, dan Janshen meraung-raung seperti sedang kesakitan dengan bercak darah di baju mereka. Kemudian mereka menyuruh Risa untuk menutup matanya agar Risa tidak melihat mereka yang kepalanya tergeletak. Hari itu Risa sadar, mana mungkin manusia bisa melakukan hal-hal yang 'ajaib' seperti itu. 

     Namun, hal itu tidak menjadikan mereka terpecah, bukan rasa takut yang Risa rasakan. Tapi Risa merasa iba kepada mereka dan ingin sekali ia memunguti satu demi satu kepala yang tergeletak. Semenjak itu, persahabatan seorang perempuan Indonesia dengan 5 hantu anak-anak Belanda menjadi semakin kuat. 

      Selain itu, buku atau novel ini juga menceritakan kisah-kisah tragis kelima sahabat hantu Risa, dan juga menceritakan kisah-kisah hantu yang pernah Risa temui, seperti Asih, Samantha, Sarah dan Jane, dan lain-lain.

     Novel ini juga sudah difilmkan dengan judul "DANUR: I CAN SEE GHOSTS". Film ini sukses membuat penonton Indonesia dengan alur ceritanya yang merupakan kisah asli dari sang penulis. Walaupun durasinya kurang panjang, tetapi film DANUR berhasil menjadi film horror Indonesia dengan penonton terbanyak sepanjang masa. 

     Kembali ke novel, menurut penulis novel ini bukan untuk mengungkit-ungkit sesuatu yang sudah mati, Risa hanya ingin mengembalikan memori anak-anak tak berdosa ini agar senantiasa diingat dan dikenang dengan hal-hal yang baik. Jadi, hikmah yang bisa kita ambil dari novel ini adalah:

" Teman adalah segalanya, jangan pernah meninggalkan teman dalam keadaan apapun, entah itu sulit atau pun senang. Kecuali jika temanmu itu berpengaruh buruk pada dirimu. Janganlah mengganggu sesama makhluk, karena 'mereka' tidak akan mengganggu kita kalau kita juga tidak mengganggu 'mereka'."

    Sekian re-view novel atau buku dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan pengetikan, atau menyinggung pihak mana pun. Sampai jumpa lain waktu~.

-----------------------------------------------------------------

Follow us on Instagram; @_  . RHR . _    dan   @_  _  RHR_  _    

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar